“Untuk menuju unggul, perlu strategi khusus”, tegas Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), Prof. Dr. H. Mudzakkir Ali, M.A. dalam kegiatan Workshop Penyusunan Insturmen Suplemen Konversi (ISK) yang dilaksanakan secara Hybrid di Ruang Rapat Gedung Dekanat Lt. 6 Unwahas kampus Sampangan (13/7/2023).
Sebenarnya kita sedikit terlambat, tetapi tidak apa-apa karena institusi kita juga baru mendapat perpanjangan akreditasi. Perlu kita upayakan institusi kita sudah mendapat predikat sesuai peraturan yang berlaku sebagai bentuk tanggung jawab kita kepada publik, jadi ISK perlu kita tempuh dan tidak hanya universitas, prodi juga yang masih di BAN-PT untuk segera ISK. Pungkasnya.
Workshop pengisian ISK PT Unwahas menghadirkan Guru Besar dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung, Prof. Dr. Syamsun Ni’am, M.Ag.
Dalam Workshop tersebut, Prof. Syamsun Ni’am yang juga Asesor BAN-PT menyampaikan bahwa ISK relatif lebih sedikit. terangnya.
“jika dibandingkan, ISK lebih simple, lebih sedikit komponen yang dinilai” terangnya.
Akan tetapi, lanjut Prof. Syamsun Ni’am, komponen dalam ISK diambil dari butir-butir dari IAPT yang memang memilliki point yang penting dan tentu nilainya cukup besar. jelasnya.
Dr. Muhammad Takhim, SE., MSI, selaku ketua Tim Penyusunan ISK Unwahas meenyampaikan bahwa ISK kita tempuh sebagai upaya dalam meningkatkan mutu Unwahas.
“Kita perlu mengajukan ISK sebagai upaya meningkatkan mutu kita”
Tentunya, lanjut Dr. M. Takhim, kita tidak berhenti dalam ISK, namun sambil menyusun strategi khusus untuk menuju unggul, kita siapkan data-data dan dokumen untuk APT sebelum 2025.